Selasa, 02 Februari 2021

Apa Yang Kamu Punya

Satriawan - 4 Desember 2012


 

     Prinsip hidup setiap orang memang memiliki dimensinya masing-masing. Kita tidak bisa menyatakan bahwa si A memiliki prinsip yang paling benar dan si B memiliki prinsip yang paling buruk. Banyak orang memiliki prinsip berdasarkan pengalaman masing-masing entah itu pengalaman indah atau pengalaman buruk. Misalnya saja jika keluargamu pernah menjadi korban ketidakadilan hukum, maka prinsip mengenai keadilan bisa saja menjadi pedoman berpikirmu bahkan untuk segala aspek kehidupan. Hal itu disebabkan oleh latar belakang pengalamanmu mengenai ketidakadilan.

     Berada di zaman dimana prinsip anak muda dikendalikan oleh prinsip kolot memang menyebalkan. Yah coba bayangkan, kamu memiliki satu keinginan untuk menjadi musisi namun orang tuamu memaksamu untuk menjadi dokter karena prinsip ayahmu mengenai “kesejahteraan datang dari uang” maka kamu harus kaya untuk mensejahterakan dirimu. Atau ketika kamu memiliki kehidupan yang sederhana dan kamu merasa nyaman dengan keadaanmu, tapi orang-orang disekitarmu sering beranggapan bahwa kamu ketinggalan zaman karena prinsip mereka yang terlalu maju kedepan tanpa melihat keadaan yang sebenarnya. Atau ketika kamu merasa bahwa apa yang kamu lakukan untuk tujuan pribadimu bisa mengatasinya sendiri selama kamu mampu, namun orang-orang terdekatmu menilai bahwa dirimu angkuh.

     Itu semua terjadi karena perbedaan prinsip. Tapi hal yang harus diingat adalah mereka tidak salah. Mereka hanya memegang prinsip yang tidak sama dengan kamu. Itu saja.

     Yang jelas kamu adalah peran utama dalam duniamu sendiri. Sesekali kita memang harus membiarkan orang lain mencampuri urusan kita, anggap saja sebagai pembanding. Tapi kita tidak bisa bergantung pada kemampuan orang lain jika hal tersebut menghambat perkembangan dirimu sendiri. Semakin sering kamu bergantung pada kemampuan orang lain, maka semakin kamu menunjukkan pada dunia bahwa kamu tidak memiliki apa-apa. Kamu harus tau bahwa konsep kerja sama bukan berarti bahwa orang lain akan menutupi kemampuan yang lain, tapi melengkapi sesuatu yang kosong atau membagi posisi untuk tujuan tertentu.

     Apapun pedoman berpikir yang kamu miliki, jika kamu rasa itu adalah hal baik maka genggamlah prinsip itu meskipun kamu dianggap aneh. Biarkan orang lain mengkritik tapi jangan biarkan mereka mengusik. Saya pribadi suka menonton anime yang katanya hanya tontonan anak kecil. Yah biarkan mereka mengkritik, yang jelas semua kata-kata bijak dalam anime, pembahasan topik yang berat, dan konsep berpikir yang disajikan pada anime tidak lah dimengerti anak kecil. Itu yang tidak diketahui oleh orang yang makan sambal tapi benci dengan cabai.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar