Apa yang kamu pikirkan tentang indera yang kamu miliki
?. Ciptaan Tuhan paling hebat yang melebihi teknologi apapun yang ada di dunia
ini. Terima kasih Tuhan atas nikmat-Mu. Jadi apa yang membuat manusia tidak
memanfaatkan teknologi canggih ini untuk hal-hal yang indah ?.
Kita telah
diberi akal dan pikiran dengan kerumitan yang sangat luar biasa, tapi yang sering
terjadi adalah kita sebagai manusia melakukan kebodohan atas kepintaran yang
kita miliki. Ini yang membuat manusia sangat menarik. Kita lebih sering menggunakan
indera yang kita miliki berdasarkan apa yang kita inginkan dan apa yang kita
ketahui. Saat berjalan berkilo-kilo meter di wilayah gersang sedangkan kita
sangat haus, mata dapat merefleksikan hal yang kita inginkan seperti air,
pepohonan dan sebagainya. Mata kita tertipu oleh keinginan yang sebenarnya
tidak nyata.
Kita sering
menyangkal apa yang kita dengar dari beberapa sumber ketika informasi tersebut
berlawanan dari apa yang kita yakini. Anggap saja kamu meyakini bahwa bumi itu
datar, apapun informasi yang kamu dengar tentang teori “bumi itu bulat” akan
kamu abaikan karena tidak sejalan dengan pikiranmu atau bahkan kamu akan
mencari pembelaan lain untuk mematahkan teori tersebut meskipun sebenarnya teori
yang kamu abaikan adalah sebuah fakta. Atau ketika kamu memiliki hubungan dengan
pacarmu yang sudah berlangsung selama tujuh tahun, tiba-tiba temanmu mengatakan
bahwa pacarmu berselingkuh. Apakah kamu langsung percaya ?. Meskipun apa yang dikatakan
temanmu itu benar, kamu tidak mau mendengar itu. Itulah penyebab telingamu
tidak berfungsi saat itu.
Intinya
adalah manusia memang memiliki pola emosi yang tidak tetap tapi juga tidak
fleksibel karena dibutuhkan keahlian dalam mengatur emosi atau kita sebut
kecerdasan emosional. Indera pemberian Tuhan sangat lah sempurna, hanya saja
kita yang kurang memahami cara menggunakannya. Ada saat dimana indera kita sama
sekali tidak berfungsi meskipun tidak rusak, dan ada juga saat dimana indera
kita berfungsi dengan baik meskipun dalam keadaan rusak. Logika dan perasaan
manusia adalah alat kemudi yang dapat mengendalikan indera dengan baik. Logika
dapat mengarahkan indera menuju jalan yang disebut kebenaran, perasaan dapat
menuntun indera menuju jalan yang disebut kebaikan. Asal keduanya seimbang,
hidupmu tidak akan tersesat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar