Senin, 01 Februari 2021

Indera Yang Tak Berfungsi

Satriawan - 31 Oktober 2011



Apa yang kamu pikirkan tentang indera yang kamu miliki ?. Ciptaan Tuhan paling hebat yang melebihi teknologi apapun yang ada di dunia ini. Terima kasih Tuhan atas nikmat-Mu. Jadi apa yang membuat manusia tidak memanfaatkan teknologi canggih ini untuk hal-hal yang indah ?.

     Kita telah diberi akal dan pikiran dengan kerumitan yang sangat luar biasa, tapi yang sering terjadi adalah kita sebagai manusia melakukan kebodohan atas kepintaran yang kita miliki. Ini yang membuat manusia sangat menarik. Kita lebih sering menggunakan indera yang kita miliki berdasarkan apa yang kita inginkan dan apa yang kita ketahui. Saat berjalan berkilo-kilo meter di wilayah gersang sedangkan kita sangat haus, mata dapat merefleksikan hal yang kita inginkan seperti air, pepohonan dan sebagainya. Mata kita tertipu oleh keinginan yang sebenarnya tidak nyata.

     Kita sering menyangkal apa yang kita dengar dari beberapa sumber ketika informasi tersebut berlawanan dari apa yang kita yakini. Anggap saja kamu meyakini bahwa bumi itu datar, apapun informasi yang kamu dengar tentang teori “bumi itu bulat” akan kamu abaikan karena tidak sejalan dengan pikiranmu atau bahkan kamu akan mencari pembelaan lain untuk mematahkan teori tersebut meskipun sebenarnya teori yang kamu abaikan adalah sebuah fakta. Atau ketika kamu memiliki hubungan dengan pacarmu yang sudah berlangsung selama tujuh tahun, tiba-tiba temanmu mengatakan bahwa pacarmu berselingkuh. Apakah kamu langsung percaya ?. Meskipun apa yang dikatakan temanmu itu benar, kamu tidak mau mendengar itu. Itulah penyebab telingamu tidak berfungsi saat itu.

     Intinya adalah manusia memang memiliki pola emosi yang tidak tetap tapi juga tidak fleksibel karena dibutuhkan keahlian dalam mengatur emosi atau kita sebut kecerdasan emosional. Indera pemberian Tuhan sangat lah sempurna, hanya saja kita yang kurang memahami cara menggunakannya. Ada saat dimana indera kita sama sekali tidak berfungsi meskipun tidak rusak, dan ada juga saat dimana indera kita berfungsi dengan baik meskipun dalam keadaan rusak. Logika dan perasaan manusia adalah alat kemudi yang dapat mengendalikan indera dengan baik. Logika dapat mengarahkan indera menuju jalan yang disebut kebenaran, perasaan dapat menuntun indera menuju jalan yang disebut kebaikan. Asal keduanya seimbang, hidupmu tidak akan tersesat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar