Minggu, 31 Januari 2021

Hidup Itu Seperti Sulap

Satriawan - 16 September 2011


Rahasia Dari Rahasia

     Hidup memiliki terlalu banyak rahasia yang mungkin bagi kamu sendiri sangat sulit untuk mengetahuinya. Tapi bagi sebagian kecil populasi manusia di bumi, rahasia bukanlah sesuatu yang sangat luar biasa ketika ia sudah tahu pola untuk mengetahuinya. Rahasia itu sendiri merupakan informasi yang tidak kita ketahui atau memang sengaja disembunyikan. Ketika rahasia telah diketahui banyak orang, maka rahasia tersebut menjadi sesuatu yang kita sebut “hal biasa”. Yah itu kan aturannya.

     Sejak kecil mungkin kita sangat kagum pada pesulap karena dapat melakukan hal-hal yang tidak mungkin bisa kita lakukan bahkan kita bisa menganggap bahwa pesulap adalah orang-orang pilihan dengan bakat yang luar biasa, sebagian orang menganggap mereka menggunakan ilmu hitam. Yah itu persepsi masing-masing. Hingga akhirnya kalian dewasa, beberapa trik sulap bisa kalian pelajari dan hasilnya bisa dilakukan dengan mudah. Reaksi seseorang terhadap hal ini pasti berbeda-beda. Sebagian orang ada yang kecewa dan berakhir dengan kesimpulan “sulap adalah kebohongan”. Tapi tidak sedikit juga yang memberi reaksi positif dan mengapresiasi trik tersebut karena walau bagaimanapun menciptakan trik bukan hal yang mudah. Saya sendiri menganggap bahwa trik sulap merupakan analogi dari sistem kehidupan yang ada karena siapapun yang memiliki informasi langka dan tidak diketahui orang lain maka ia dapat mengendalikan pikiran banyak orang.

     Kenapa bisa begitu ?. Sejak dulu informasi memang menjadi sebuah alat pengukur kesenjangan baik itu kesenjangan ekonomi ataupun kesenjangan intelektual. Pada Era Romawi, kaum bangsawan memiliki hak dalam menempuh pendidikan setinggi mungkin sedangkan rakyat biasa hanya sekedar bekerja untuk tetap hidup. Begitu juga pada zaman penjajahan Belanda, para bangsawan khususnya keturunan Belanda memiliki hak sekolah lebih tinggi dibandingkan pribumi. Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa sejak dulu para bangsawan tahu bahwa informasi memiliki peran dalam mempengaruhi sistem kehidupan.

     Inilah rahasia dari sebuah rahasia yang sebenarnya mungkin kita sudah tahu tapi tidak menyadarinya. Ketika kaum intelektual menyembunyikan informasi penting, kita bisa menganggap bahwa mereka pesulap karena kita tidak tahu triknya (informasinya). Namun berbeda dengan zaman sekarang, dimana buku motivasi, trik kesuksesan dan materi pengembangan diri ada dimana-mana. Yang dibutuhkan di zaman sekarang hanyalah kemauan untuk berubah.

 

Mempelajari Trik Sulap

     Ketika kita sudah menggenggam sebuah mimpi, selanjutnya kita hanya butuh kemauan. Kemauan dapat menuntunmu menuju trik-trik sulap yang kamu butuhkan. Kita ambil contoh, jika kamu memiliki mimpi menjadi seorang musisi maka trik apa yang kamu butuhkan ?. Yah banyak. Pelajari hal-hal yang berhubungan dengan musik seperti alat musik, chord, vokalisasi dan lain sebagainya. Ini adalah proses yang tidak sebentar karena bagi pesulap pun tidak semua trik sulap dipelajari dalam waktu singkat. Ada beberapa trik yang dipelajari bertahun-tahun untuk dimainkan dalam durasi 5 menit. Yah itu fakta. Begitu juga musisi, bisa jadi kamu mempelajari fingerstyle selama bertahun-tahun hanya untuk manggung dengan durasi 10 menit.

     Perlu diingat bahwa tidak perlu berpikir apakah yang saya pelajari akan benar-benar bermanfaat suatu saat nanti. Ubah pikiran itu, yang penting adalah seberapa kita siap menghadapi situasi yang tidak bisa ditebak dengan kemampuan yang ada. Semakin banyak trik yang dipelajari, maka semakin mudah mengatasi hal-hal yang tak terduga.

 

Memprediksi Akhir Dari Sulap

     Sebagai seorang pesulap, ketika kamu melihat trik sulap yang dimainkan orang lain tentunya kamu dapat memprediksi akhir atau setidaknya tahu apa trik yang dipakai. Hal itu berlaku pada sistem kehidupan yang ada. Selama ini kita tidak menyadari apa perbedaan memprediksi dan meramal. Bagi orang yang minim pengetahuan, mereka dapat menyimpulkan suatu prediksi adalah sebuah ramalan. Meskipun memiliki arti yang sama, penggunaan dua kata ini tidaklah dengan tujuan yang sama.

     Kita ambil contoh, saya bertanya kepada dukun mengenai bencana alam, lalu dukun itu berkata “Menurut ramalan saya tahun depan akan ada musibah di kota ini, langit gelap menyebabkan banyak orang menelan air”. Kemudian saya datang ke BMKG dan bertanya mengenai bancana alam, mereka berkata “Kami memprediksi curah hujan tinggi pada tahun depan, kemungkinan akan terjadi banjir di kota ini, jika tidak dipersiapkan maka akan menelan banyak korban”.

     Dua persepsi dengan kesamaan arti dan penggunaan kata yang berbeda konsep. Jika kita tidak pernah mempelajari tentang cuaca (trik sulap), kita akan menganggap BMKG adalah peramal hebat (pesulap). Berbeda ketika kita sebelumnya pernah mempelajari ilmu tentang cuaca, kita menganggap ini adalah prediksi dengan dasar ilmu yang tepat dan dapat diketahui sebab dan akibatnya. Kurang lebih seperti itu cara kerja sistem kehidupan. Ketika kamu memiliki pengetahuan dan mengetahui prosesnya, kamu tidak termasuk dalam kriteria orang yang mudah ditipu. Berbeda ketika kamu tidak mengetahui apapun, seseorang dapat mengendalikanmu dengan menyembunyikan proses yang tidak kamu ketahui.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar