![]() |
Satriawan - 20 November 2013 |
Kamu Tidak Berkembang
Di saat kamu merasa bahwa teman-temanmu terlihat lebih sukses dibandingkan dengan kamu yang saat ini, secara spontan isi dalam pikiran akan mengarahkan kamu ke sebuah topik perbandingan antara kamu dan apa yang kamu lihat. Entah pikiran tersebut akan memojokkan kepribadianmu dan membunuh karaktermu atau mungkin kamu dapat mengatasi perdebatan tersebut dengan melihat detail bahwa yang kamu lihat hanyalah sebuah gambaran dari kenyataan yang dibuat oleh orang lain.
Kita sering diajari oleh orang-orang terdahulu yang memegang erat budaya kaku untuk membuat paradigma bahwa definisi sukses adalah hidup mapan sehingga kita yang menjadi korban paradigma tersebut terpaksa mengikuti arus kehidupan tanpa tahu tujuan kita hidup untuk apa. Akibat dari mengikuti arus tersebut, akhirnya kita lupa bahwa kita punya mimpi yang kita deklarasikan ketika masih kecil. Setelah lamanya kita mengikuti arus, mimpi kita pun menjadi pudar atau bahkan hilang. Pada akhirnya, kita memutuskan untuk mengejar definisi sukses yang sudah tertanam dalam otak. Sebagian orang dapat mengikuti arus dengan beradaptasi kepada definisi tersebut, tapi sebagian lagi tidak bisa menerima arus kehidupan yang tidak sesuai dengan pikiran mereka dan akhirnya tidak menjadi apa-apa, mungkin termasuk yang sedang membaca ini. Kedua-duanya tidaklah salah, itu soal pilihan.
Bagi sebagian orang yang menolak arus kehidupan, akan ada saat dimana kita membandingkan diri kita dengan apa yang dilihat berdasarkan konsep mapan yang ada. Sehingga menciptakan perdebatan batin yang mungkin akan lama selesai. Dan pada akhirnya akan ada kesimpulan bahwa kita tidaklah berkembang. Setelah batin yang goyah akibat kalah berdebat dengan pemikiran kita sendiri, akhirnya otak kita memberikan kesimpulan bahwa perkembangan dinilai berdasarkan hasil pencapaian orang lain. Selama apa yang kita lihat masih berada di atas atau melebihi kemampuan diri sendiri maka belumlah dikatakan sukses. Pola pikir ini akan terus ada dan tak akan pernah puas mencapai sesuatu sampai kita sendiri menyadari bahwa kita tidak mengembangkan apa yang kita punya, apa yang kita mampu dan apa yang kita bisa.
Dengan melihat pencapaian orang lain, kita lebih sering mengabaikan proses berkembang yang kita alami. Fokus terhadap masa depan memang pemikiran yang dewasa, akan tetapi sesekali kita perlu duduk atau berbaring untuk mengingat masa-masa dimana kita tidak bisa melakukan sesuatu hingga akhirnya sekarang kita memiliki banyak kemampuan. Tidak perlu hal besar, setidaknya banyak yang kamu pelajari. Bahagia itu simpel, kamu bisa tersenyum melihat dirimu di masa lalu dan kamu ingat pada saat itu kamu tidak bisa ini, tidak bisa itu, tidak tahu ini dan tidak tahu itu. Tapi ketidakmampuan di masa-masa itu telah membuat dirimu bahagia sekarang. Mungkin dengan melihat album foto masa kecilmu, percaya atau tidak itu adalah momen terindah ketika kamu sudah lama melupakannya. Jadi kamu akan lebih bahagia melihat masa kecilmu dari pada melihat orang lain sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar