Jumat, 30 Juli 2021

Cermin Kehidupan

Satriawan - 21 April 2014

 Pelajari Dirimu Sendiri

     Seberapa besar kita mengetahui tentang diri kita sendiri ?. Mungkin tidak sampai 50%, atau bahkan tidak tahu sama sekali. Untuk itulah zodiak hadir, eh bercanda. Tapi kebanyakan remaja percaya kan sama zodiak, atau memang kamu juga termasuk. Yah bukan urusan saya juga sih.

     Mata yang menempel di kepala kita tidak bisa melihat wajah kita sendiri kecuali bercermin. Sedangkan kita bisa melihat wajah orang lain dengan jelas. Analogi sederhana tapi sangat mendalam, mengibaratkan bahwa kita sulit mengetahui diri kita sendiri mungkin karena kita jarang bercermin (instrospeksi diri) untuk melihat potensi, kelemahan atau setidaknya melihat keinginan terpendam. Yang sering terjadi adalah kita terlalu sering melihat kelebihan dan kekurangan orang lain untuk menjadikan tolak ukur dan berusaha untuk mengejar ukuran itu hingga akhirnya kita menjadi orang lain tanpa sadar.

     Maslow (1970) menyatakan bahwa,”Hanya dua persen orang yang akan mencapai aktualisasi diri”. Apa itu aktualisasi diri ?. Menurut Wikipedia, aktualisasi diri adalah Keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan.

     Pada saat kita berkaca pada cermin, bahkan kita sering mengkritik apa yang kita miliki. Hidung ini sepertinya kurang mancung, mata ini terlalu besar, pipi ini terlalu chubby, dan seterusnya. Seberapa sering kita mmengatakan hal positif tentang fisik kita tanpa membandingkan fisik orang lain yang menurutmu sempurna. Jika saat ini hidupmu merasa belum tenang dan damai meskipun kamu memiliki banyak hal, coba sesekali sisihkan waktu untuk menginterogasi semua divisi dalam tubuhmu. Tanyakan pada tangan,”apa kemampuanmu ?”. Tanyakan pada kaki,”apa yang kamu bisa ?” atau bisa langsung tanyakan pada General Manager si Otak,”apa bakatmu ?”. Jika kamu mudah berdamai dengan diri sendiri mungkin tidak butuh waktu yang lama untuk menemukan apa potensimu, sebaliknya jika kamu sulit berdamai dengan dirimu sendiri dan belum bisa menerima apa yang kamu miliki mungkin membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Bagi kamu yang memang sulit menemukan potensi diri, carilah buku-buku self improvement yang cocok untukmu. Menemukan rahasia tentang diri sendiri merupakan langkah awal untuk mengetahui banyak hal tentang dunia ini. Tidak percaya ? Coba saja.


Persamaan

     Setujukah jika saya bilang,”Manusia memiliki perilaku yang sama ?”. Yah simpan dulu kata benar atau salahnya. Apapun perilaku yang dilakukan orang lain dari hal yang normal sampai hal yang aneh sekalipun, mungkin kita mengetahui apa sebab dan akibatnya. Kok bisa ?. Yah karena mereka sama dengan kita. Saat seorang peneliti melakukan penelitian tentang,”mengapa buaya suka menggoda seorang gadis ?”, yah pasti sampelnya adalah buaya dan bukan pria remaja yang suka menyimpan banyak nomer gadis jomblo, eh.

    Pada saat kita berhasil sampai pada titik untuk mencapai aktualisasi diri, kita dapat mengenal kepribadian kita sendiri dan memahami apa potensi yang kita miliki beserta dengan perilaku yang ada. Mungkin satu-satunya hal yang masuk akal mengapa kita tidak bisa mengerti tentang orang lain, yah karena kita tidak mengerti tentang diri kita sendiri. Saat ini bisa saja kita tertawa dan menganggap konyol ketika melihat banci di jalanan atau manusia silver di lampu merah, suatu saat ketika kalian mengalami krisis finansial kalian baru lah mengerti mengapa mereka begitu. Saat kalian menjadi pegawai kontrak, kalian merasa kesal dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat atasan karena menyulitkan kalian, suatu saat ketika kalian sukses dan memiliki perusahaan barulah kalian mengerti untuk apa kebijakan itu dibuat. Yah pada intinya kita itu sama, hanya saja beberapa faktor yang memiliki pengaruh seperti lingkungan, finansial, budaya membuat kita berbeda dalam berperilaku.


Menyatukan Persepsi

     Setelah kita mengerti tentang diri kita sendiri, ada banyak hal yang akan kita pahami mulai dari hal yang kecil sampai hal yang membuat kita sendiri terkejut. Rahasia kehidupan tidaklah serumit apa yang kita bayangkan seperti konspirasi, politik, perang dagang dan lain-lainnya. Hal-hal rumit seperti itu hanya akan membuat pemikiran kita traveling ke banyak tempat dan tidak menyelesaikan masalah yang ada pada diri kita sendiri. Hal yang paling penting yang harus kita lakukan adalah mengungkap jati diri kita terlebih dahulu, sebab secara teknis bumi dan isinya dikendalikan oleh manusia yang merupakan spesies kamu sendiri. Jadi secara otomatis, dampak yang terjadi pada kehidupan di bumi memang didominasi oleh perilaku manusia. Cukup memposisikan diri kita sebagai mereka dengan kondisi yang sama, kita akan mengerti kenapa mereka berperilaku seperti itu.

     Saat ini, kita mungkin sangat membenci perilaku para koruptor karena memakan uang rakyat. Yah wajar. Tapi pernahkah kita berpikir jika kita ada pada kondisi yang sama kita pasti tidak melakukan hal itu. Tidak akan ada tahu secara pasti dan kamu pun tidak akan tahu. Saat kamu melihat orang lain menangis berlebihan ketika ditinggal orang tuanya, saat itu kamu bisa mengatakan,”lebay banget, drama jadinya”. Mungkin kita hanya tidak tahu penyebabnya. Bisa jadi orang tuanya hanyalah satu-satunya orang yang perduli dan tidak sepertimu yang memiliki banyak teman yang perduli denganmu. Perilaku yang berbeda diakibatkan oleh kondisi latar belakang yang berbeda.

     Menyatukan persepsi kita dengan orang lain, meskipun tidak semudah masak mie instan tapi cara itu sangat efektif untuk melihat sisi lain dari kehidupan yang bahkan sebenarnya kita tahu tapi tidak menyadarinya atau memang sengaja mengabaikannya.


Sumber :

https://www.simplypsychology.org/maslow.html

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aktualisasi_diri


Terlalu Yakin Bodoh Dan Beda Tipis

 
Satriawan - 21 Maret 2013


Cinta Yang Merubah Sudut Pandang

     Ingatkah kita bagaimana indahnya cinta pertama, kagum pertama atau sayang pertama. Ketiganya menurut saya hal yang berbeda tapi untuk saat ini anggap saja sama. Kata orang, cinta pertama adalah hal paling berkesan daripada cinta-cinta selanjutnya dimana kekasih yang kita cintai akan kita perlakukan seperti ratu (bagi laki-laki) dan ada banyak drama di setiap kejadian walaupun mungkin hanya hal sederhana seperti suap-suapan super alay, pegangan tangan yang tak pernah lepas, kalimat selamat tidur yang sepanjang pendahuluan makalah dan masih banyak lagi.

     Ketika kita mencintai seseorang, kita tidak akan tahu kapan kita benar-benar buta dan kebutaan itu akan merubah sudut pandang atau bahkan merubah perilaku. Kita mungkin akan melupakan tongkrongan demi menyediakan waktu untuk dia, tidak peduli dengan pelajaran di sekolah untuk memperhatikan dia, dan lupa dengan uang jajan kita yang pas-pasan untuk dia bahagia. Yah meski itu menyakitkan tapi sakit itu akan terbayar walaupun hanya dengan ucapan “terima kasih” oleh dia.

     Menurut Wikipedia, cinta adalah suatu emosi dari kasih sayang yang kuat dan ketertarikan pribadi. Saat kamu merasakan jatuh cinta, yang terjadi adalah produksi dopamin akan meningkat yang akan membuatmu lebih bahagia, namun disaat yang sama fungsi dari frontal cortex (bagian dari otak) yang bertugas membuat keputusan menutup jadi terganggu. Ini yang menyebabkan kita sulit berpikir logis dalam bercinta. Menurunnya tingkat logis yang kita miliki akan merubah sudut pandang yang bahkan tadinya kita pegang sangat erat dan bukan tidak mungkin jika kamu tidak akan merasakan kehilangan kendali. Yah karena cinta selalu benar dan akan salah ketika sudah jadi mantan.

     Bukan berarti bahwa cinta adalah sebuah virus yang harus dihindari, tapi ini tentang bagaimana kita menganggap cinta tersebut. Cinta bukanlah prioritas utama dalam hidup (saat pacaran) dan ketika cinta sudah menjadi prioritas utama maka bisa kita bisa menyebutnya virus. Ketika teman-temanmu memperingatkanmu bahwa ada yang salah dengan hubunganmu, maka turunkan perasaanmu untuk dapat berpikir logis dan sebisa mungkin untuk bertanya kepada dirimu sendiri apa yang salah, karena terlalu yakin terhadap perasaan hanya akan membuat kita bodoh dihadapan orang lain.


Paradigma Kebudayaan (kepercayaan)

     Sebelum teknologi berkembang seperti sekarang, kita sering terlalu percaya terhadap apa yang dikatakan orang-orang dewasa tanpa menerima alasan atau penyebab dari sesuatu, kalaupun ada jawaban itu sangat mistis sehingga kita terpaksa untuk percaya. Beberapa mitos masih bisa kita cerna dengan akal sehat dan ada beberapa yang bahkan tidak masuk akal. Yah prinsip kuno. Contoh : “Anak kecil dilarang keluar rumah setelah magrib”. Bagi penduduk Jawa anak kecil dilarang keluar rumah karena takut diculik makhluk halus. Senada tapi tak sama, menurut pandangan Islam memang ada hadist yang menerangkan demikian,”Jangan kalian membiarkan anak anak kalian di saat matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam sebab setan berpencar jika matahari terbenam sampai menghilang kegelapan malam,” (Dari Jabir dalam kitab Sahih Muslim).

     Sebuah buku ilmiah keagamaan karya Prof. DR. Ir. H. Osly Rachman, MS berjudul “The Science Of Shalat” menjelaskan bahwa menjelang Maghrib, alam akan berubah menjadi spektrum cahaya berwarna merah. Setiap warna dalam spectrum mempunyai energi, frekuensi dan panjang gelombang yang berbeda. Sedangkan ketika waktu Maghrib tiba, terjadi perubahan spektrum warna alam selaras dengan frekuensi jin dan iblis, yakni spektrum warna merah. Pada waktu ini, jin dan iblis amat bertenaga karena memiliki resonansi bersamaan dengan warna alam. Banyak interfernsi atau tumpang tindihnya dua atau lebih gelombang yang berfrekuensi sama sehingga penglihatan terkadang kurang tajam oleh adanya fatamorgana.

     Jadi kesimpulannya adalah pesan itu disampaikan secara turun-temurun, namun yang terjadi beberapa generasi tidak menjelaskan sebab dan akibat dari perkataan orang terdahulu dan sulitnya mencari informasi di zaman tersebut membuat kita terpaksa percaya dan meyakininya mentah-mentah sehingga makna dari pesan tersebut tidak sampai ke generasi selanjutnya dan jadilah mitos. Namun tidak semua mitos merupakan perkataan benar dari seorang tokoh, bisa saja memang sebuah dongeng atau perkataan tanpa penjelasan ilmiah seperti “Ibu yang sedang hamil tidak boleh keluar saat gerhana bulan”. Meskipun masih banyak masyarakat yang percaya dengan mitos ini, sayangnya hingga saat ini mitos tersebut tidak terbukti secara ilmiah. Memang gerhana bulan memiliki dampak bagi manusia, tetapi tidak secara khusus berlaku bagi ibu hamil. Menurut artikel yang tertulis di situs NASA, gerhana bulan dapat mempengaruhi manusia ketika ia melihat dengan mata telanjang dan akan mengakibatkan terbakarnya retina hingga mengalami kebutaan. Yang berarti ini berlaku bagi semua orang.


Ikuti Kata Hati Saat Kau Merasa Tenang

     Untuk mempercayai suatu hal memang kita tidak bisa berlandaskan pada logika saja, terkadang kita merasa bahwa apa yang kita lakukan dan hal itu logis tetapi hati kita tetap merasa gelisah seperti ada sebuah kesalahan atas apa yang kita lakukan atau apa yang kita yakini. Pada dasarnya kita terlahir suci dengan pikiran yang bersih, kemudian kita tumbuh dengan lingkungan yang mempengaruhi pandangan kita tentang kehidupan. Beruntung bagi seseorang yang tumbuh di lingkungan dimana ia tidak terikat oleh adat dan budaya serta orang-orang dengan pikiran terbuka. Tantangan diberikan bagi seseorang yang lahir dan tumbuh di lingkungan orang-orang dengan pikiran yang tertutup atau kita bisa sebut kolot dimana kita tidak bisa berpikir secara bebas dan terikat oleh tradisi setempat.

     Untuk mencari sebuah kebenaran kita harus menenangkan pikiran dan mungkin butuh waktu untuk sendiri. Carilah tempat yang membuatmu merasa tenang, lalu berpikirlah secara jernih disitu. Manfaatkan teknologi yang ada untuk melakukan riset terhadap apa yang kita yakini dan kita pun harus menyiapkan mental jika memang apa yang kita yakini sejak kecil ternyata hal yang salah. Jika kamu terlalu yakin bahwa pasanganmu adalah kekasih terbaik, sedangkan teman-temanmu bilang sebaliknya maka kita menyiapkan mental untuk mencari tahu kebenaran. Jika lingkungan sekitar mendidikmu sejak kecil dengan ajaran yang menurutmu kurang baik, cari tahu kebenaran itu dengan kemampuanmu sendiri atau bertanya pada banyak orang berilmu. Jika pikiranmu tenang, pikiran itu akan menuntunmu ke arah jawaban yang benar.



Pustaka :

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Cinta#:~:text=Cinta%20adalah%20suatu%20emosi%20dari,diri%20seseorang%20akibat%20faktor%20pembentuknya.

https://m.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3778077/4-reaksi-mengejutkan-yang-terjadi-di-otak-saat-kamu-sedang-jatuh-cinta

http://sabilalmuhtadin.sch.id/articles-detail.cfm?ID=210

Rachman, O., 2011, The Science of Shalat, Qultum Media,

Kamis, 29 Juli 2021

Novel Tentang Kehidupan

Satriawan - 13 Maret 2014


Skenario atau Kebetulan

     Saya pernah memiliki pengalaman unik ketika pergi ke puncak mengendarai motor dengan teman-teman. Kami berangkat dengan tiga motor beriringan pada sore hari dengan harapan sampai di puncak sebelum pukul 21.00 malam. Belum sampai setengah perjalanan, knalpot motor saya patah. Awalnya kami berniat melanjutkan perjalanan dengan mencari bengkel terdekat, tapi sesampainya di bengkel ternyata saya tidak cukup uang untuk ganti knalpot, akhirnya kami hanya mengakalinya untuk sementara (yang penting sampai puncak dulu). Setelah jalan sekitar 15 km, ternyata knalpot patah lagi dan kondisinya pun akan hujan. Akhirnya kami memutuskan untuk cari penginapan disekitar karena tidak ingin melanjutkan perjalanan dan langsung pulang besok. Kemudian kita meneduh di teras rumah warga karena hujan. Secara kebetulan, warga setempat menawarkan untuk menginap di rumahnya karena sudah malam, dan melihat salah satu motor kami yang rusak mereka pun secara spontan mengatakan,”Di sebelah ada bengkel las, kalau mau bisa di las supaya besok bisa lanjut ke puncak dek”.

     Yah alhasil, kami dapat penginapan gratis dan motor saya pun bisa melanjutkan perjalanan ke puncak di pagi hari. Memang ini terjadi secara kebetulan. Tapi bukan itu pointnya. Jika dari awal saya memutuskan untuk pulang, itu juga tidak salah dan esok harinya motor pun bisa diperbaiki di bengkel dekat rumah. Hanya saja tidak ada puncak esok harinya. Dan kejadian ini bukan hanya sekedar keberuntungan, tapi bentuk campur tangan Tuhan atas skenarionya.


Hidupmu Bukan Adaptasi Novel Superhero

     Sejak kecil perilaku kita untuk meniru superhero atau karakter utama dalam film tidak bisa hilang begitu saja. Bahkan sekarang di usia yang sudah dewasa, setelah menonton film, hasrat untuk meniru karakter utama yang bisa menolong banyak orang akan tetap melekat pada perilaku kita meskipun tidak terlalu mencolok seperti kita lakukan waktu kecil, jika ingat akan masa-masa itu kita akan merasa diri ini sangat konyol (^_^). Kita sering termotivasi untuk melakukan hal baik setelah menonton film yang menginspirasi, termotivasi untuk tidak menyerah dalam berusaha setelah menonton film tentang kesuksesan seseorang, dan termotivasi untuk menjadi pahlawan setelah menonton Naruto Shippuden. Yah itu sah sah saja, asalkan kita tidak membawa imajinasi film ke dunia nyata karena tidak semua prinsip dalam film bisa diterapkan di dunia nyata.

     Contoh paling nyata di Indonesia adalah penonton yang membenci karakter antagonis pada sinetron. Ini terjadi karena emosi penonton terbawa hingga ke dunia nyata tanpa memahami bahwa emosi yang mereka bawa sudah berada di dimensi yang berbeda. Penempatan emosi yang tidak tepat dan akhirnya menghujat karakter nyata atas apa yang diperankan. Ini sangat konyol, kecuali jika kita memang membenci karakter karena tidak memerankan karakter dengan baik.

     Contoh lainnya adalah setelah kita menonton film super hero mungkin kita akan terbawa suasana untuk melakukan kebaikan hingga kita akan berpikir dan beranggapan bahwa “saya memiliki misi di dunia untuk menyelamatkan banyak orang”. Motivasi yang bagus untuk berbuat hal positif, tapi sayangnya hidup kita bukan adaptasi dari novel superhero. Meskipun kita memiliki perilaku yang baik dan kompetensi yang cukup untuk menjadi seorang pahlawan, tapi ekspektasi tidak semanis realita. Kalian akan menemukan banyak ketidakmungkinan pada dunia nyata, dan itu tidak terjadi pada film.


Setiap Orang Mendapatkan Pertolongan Yang Dibutuhkan, Dan Kamu Tidak Tahu

     Tuhan sudah menentukan peran untuk setiap orang dan tidak mungkin tertukar. Mungkin kita diberikan peran untuk menolong seseorang yang kita sebut “A”, kemudian “A” memiliki peran untuk menolong “B dan C”. Ketika kita tahu bahwa kita tidak mampu untuk menolong “D”, kita hanya cukup sadar diri bahwa kita bukan Tuhan atau malaikat dan peran kita cukup sampai situ karena bisa saja “D” sudah ada dalam skenario lain yang akan dibantu oleh “E”, hanya saja kita tadak tahu.

     Skenario film yang kita sebut “Kehidupan” sudah sempurna, kita hanya cukup melakukan apa yang kita mampu dan tidak perlu memikirkan hal-hal rumit yang bukan keahlian kita. Peran setiap manusia adalah peran terbaik karena mereka adalah satu dari jutaan sperma yang berhasil menjuarai lomba di dalam rahim, bukan tidak mungkin jika memang Tuhan memilih satu dari jutaan peserta karena suatu alasan. Tinggal bagaimana cara kita memainkan peran dan tidak mengubah naskah yang ada.



 

Rabu, 28 Juli 2021

Nasihat Dari Orang Gagal

Satriawa 9 Maret 2013


 Skenario Terbaik

     Meminta nasihat dari orang-orang sukses adalah hal yang sudah biasa dilakukan banyak orang dengan harapan bahwa beberapa kata dapat merubah hidup seseorang. Motivasi dari seorang motivator mungkin dapat menjadi mood booster bagi seseorang yang sedang jatuh, nasihat dari seorang filsuf mungkin akan menjadi sebuah penyadaran bagi orang yang sedang mencari arti hidup dan tips dari seorang pengusaha mungkin akan merubah nasib seseorang untuk menjadi sukses. Yah tapi Tuhan adalah pencipta skenario terbaik yang tidak akan membiarkan ciptaan-Nya menebak dengan mudah isi skenario tersebut. Kita tidak akan tahu siapa yang akan menolong kita di saat susah, siapa yang menuntun kita di saat kita tersasar dan siapa yang dapat memotivasi kita saat kita jatuh. Kita pun menyadari bahwa kejutan adalah skenario terbaik dalam film.

     Kita sering berdoa kepada Tuhan meminta ini dan itu dengan harapan doa kita akan segera terkabul. Bagi orang yang beruntung, doa akan dikabulkan dengan segera, sebagian terpilih untuk masuk ke dalam skenario unik yang Tuhan siapkan. Skenario kejutan ini mungkin banyak dari kita yang menganggap bahwa Tuhan tidak mengabulkan doa kita. Tanpa memerhatikan hal-hal sekeliling secara detail, kita sering berburuk sangka bahwa Tuhan tidak membaca SMS yang kita kirim. Padahal kita sendiri sering mengabaikan faktor kenapa SMS itu tak terbaca.

• Sinyal kurang bagus

• Apakah nomor dan cara SMS-nya benar

• Mungkin Tuhan sudah membalas, tapi pending.

     Jika kalian pernah menonton film “PK” yang disutradarai oleh Mohammed Aamir Hussein Khan (Amir Khan), mungkin sudah paham dengan konsep “salah sambung” ketika berkomunikasi dengan Tuhan. Saat kita berkomunikasi dengan Tuhan, apakah kita sudah memperhatikan bagus kah sinyal kita dalam arti apakah jiwa kita sedang bersih, merasa nyaman dan tenang untuk berkomunikasi dengan Tuhan atau kita sedang stress, tidak tenang dan tidak bisa berkonsentrasi dengan baik. Bahkan ketika berkomunikasi dengan temanmu saja jika kamu tidak dalam mood yang bagus apakah akan nyambung, yah belum tentu. Kemudian apakah cara kita mengirimkan pesan sudah benar ?. Tuhan sudah membuat prosedur tentang bagaimana cara manusia dapat berkomunikasi dengan-Nya, apakah prosedurnya sudah sesuai ?. Jika tidak, coba saja kamu bayangkan Bos mana yang menyukai pegawainya yang tidak melakukan prosedur yang telah dibuat ?.


Sang Eksekutor

     Banyak orang-orang besar yang berhasil mencapai titik kesuksesan karena mereka dapat memotivasi diri sendiri. Saat mereka sudah melihat mimpi yang jelas, maka dengan segera mereka mengatur bagaimana mereka memulai hari, manajemen waktu dan konsistensi dengan visi misinya. Orang-orang seperti mereka menjadikan impian mereka sendiri sebagai mood booster untuk tetap ada di jalan yang mereka inginkan. Bukan berarti tidak ada godaan, hanya saja mereka terlalu kuat untuk menggenggam mimpi.

     Bill Gates pernah berkata (dalam Rudy Langitan, 2012), “Apabila sudah menemukan tujuan yang jelas, kita akan lupa dengan makan pagi kita”. Yah mungkin itu berlaku untuk siapapun, saat dia sudah melihat mimpinya di depan mata, dia akan menemukan cara-cara yang tak terduga bahkan mungkin dia tak menyadari dari mana ide-ide itu datang, semua tindakan dan keputusan yang dia ambil mungkin datang dari pikiran bawah sadarnya. Tapi meskipun mereka berhasil dengan mimpinya, tidak semua dari mereka dapat memotivasi orang lain. Hal paling masuk akal yah memang karena mereka bukan seorang motivator atau penasehat. Hanya saja mereka dapat memberi contoh dengan apa yang telah mereka lakukan selama mereka berjuang.

Pesan Dari Sang Perantara

     Stephen Edwin King adalah seorang penulis asal Amerika Serikat yang sudah menjual bukunya lebih dari 350 juta eksemplar. Sebelum banyak orang membaca karyanya, ia pernah ditolak sebanyak 30 kali oleh penerbit untuk novel pertamanya yang berjudul “Carrie”. Bahkan King pernah merasa sangat jenuh dan membuang draft karyanya ke tempat sampah. Beruntung istrinya selalu percaya akan mimpi-mimpinya dan terus menyemangatinya sehingga ia mengambil kembali draft tersebut dan terus menyemangati King.

     Tabitha Spruce (Istrinya), mungkin ia bisa disebut perantara dari Tuhan untuk memotivasi King untuk sukses dengan impiannya sekaligus bagian dari skenario Tuhan untuk melengkapi cerita kehidupan King. Makna yang bisa kita ambil adalah tidak harus melalui motivator terkenal untuk memotivasi seorang King yang sudah hampir jatuh, dia hanya butuh orang yang tepat sebagai bahan bakar untuk menyelesaikan misi dan mencapai visinya. Hal ini bukan berarti bahwa motivator terkenal bukan pilihan terbaik untuk membangkitkan semangat seseorang, hanya saja setiap orang memiliki bahan bakar yang tidak sama untuk mencapai visinya.

     Jika kamu memiliki mobil dengan bahan bakar bensin, kamu tidak perlu mengikuti kendaraan dengan bahan bakar solar. Meskipun terdapat fakta bahwa bahan bakar solar lebih baik dari bensin, bukan berarti mobilmu akan lebih baik menggunakan solar. Hanya saja, mesinmu lebih cocok dengan bensin.



Sumber :

Be A Great Fighter (Rudy Langitan)

https://www.google.com/amp/s/www.tipspengembangandiri.com/gagal-sebelum-sukses/%3famp

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Stephen_King