![]() |
Satriawan - 21 April 2014 |
Pelajari Dirimu Sendiri
Seberapa besar kita mengetahui tentang diri kita sendiri ?. Mungkin tidak sampai 50%, atau bahkan tidak tahu sama sekali. Untuk itulah zodiak hadir, eh bercanda. Tapi kebanyakan remaja percaya kan sama zodiak, atau memang kamu juga termasuk. Yah bukan urusan saya juga sih.
Mata yang menempel di kepala kita tidak bisa melihat wajah kita sendiri kecuali bercermin. Sedangkan kita bisa melihat wajah orang lain dengan jelas. Analogi sederhana tapi sangat mendalam, mengibaratkan bahwa kita sulit mengetahui diri kita sendiri mungkin karena kita jarang bercermin (instrospeksi diri) untuk melihat potensi, kelemahan atau setidaknya melihat keinginan terpendam. Yang sering terjadi adalah kita terlalu sering melihat kelebihan dan kekurangan orang lain untuk menjadikan tolak ukur dan berusaha untuk mengejar ukuran itu hingga akhirnya kita menjadi orang lain tanpa sadar.
Maslow (1970) menyatakan bahwa,”Hanya dua persen orang yang akan mencapai aktualisasi diri”. Apa itu aktualisasi diri ?. Menurut Wikipedia, aktualisasi diri adalah Keinginan seseorang untuk menggunakan semua kemampuan dirinya untuk mencapai apapun yang mereka mau dan bisa dilakukan.
Pada saat kita berkaca pada cermin, bahkan kita sering mengkritik apa yang kita miliki. Hidung ini sepertinya kurang mancung, mata ini terlalu besar, pipi ini terlalu chubby, dan seterusnya. Seberapa sering kita mmengatakan hal positif tentang fisik kita tanpa membandingkan fisik orang lain yang menurutmu sempurna. Jika saat ini hidupmu merasa belum tenang dan damai meskipun kamu memiliki banyak hal, coba sesekali sisihkan waktu untuk menginterogasi semua divisi dalam tubuhmu. Tanyakan pada tangan,”apa kemampuanmu ?”. Tanyakan pada kaki,”apa yang kamu bisa ?” atau bisa langsung tanyakan pada General Manager si Otak,”apa bakatmu ?”. Jika kamu mudah berdamai dengan diri sendiri mungkin tidak butuh waktu yang lama untuk menemukan apa potensimu, sebaliknya jika kamu sulit berdamai dengan dirimu sendiri dan belum bisa menerima apa yang kamu miliki mungkin membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Bagi kamu yang memang sulit menemukan potensi diri, carilah buku-buku self improvement yang cocok untukmu. Menemukan rahasia tentang diri sendiri merupakan langkah awal untuk mengetahui banyak hal tentang dunia ini. Tidak percaya ? Coba saja.
Persamaan
Setujukah jika saya bilang,”Manusia memiliki perilaku yang sama ?”. Yah simpan dulu kata benar atau salahnya. Apapun perilaku yang dilakukan orang lain dari hal yang normal sampai hal yang aneh sekalipun, mungkin kita mengetahui apa sebab dan akibatnya. Kok bisa ?. Yah karena mereka sama dengan kita. Saat seorang peneliti melakukan penelitian tentang,”mengapa buaya suka menggoda seorang gadis ?”, yah pasti sampelnya adalah buaya dan bukan pria remaja yang suka menyimpan banyak nomer gadis jomblo, eh.
Pada saat kita berhasil sampai pada titik untuk mencapai aktualisasi diri, kita dapat mengenal kepribadian kita sendiri dan memahami apa potensi yang kita miliki beserta dengan perilaku yang ada. Mungkin satu-satunya hal yang masuk akal mengapa kita tidak bisa mengerti tentang orang lain, yah karena kita tidak mengerti tentang diri kita sendiri. Saat ini bisa saja kita tertawa dan menganggap konyol ketika melihat banci di jalanan atau manusia silver di lampu merah, suatu saat ketika kalian mengalami krisis finansial kalian baru lah mengerti mengapa mereka begitu. Saat kalian menjadi pegawai kontrak, kalian merasa kesal dengan kebijakan-kebijakan yang dibuat atasan karena menyulitkan kalian, suatu saat ketika kalian sukses dan memiliki perusahaan barulah kalian mengerti untuk apa kebijakan itu dibuat. Yah pada intinya kita itu sama, hanya saja beberapa faktor yang memiliki pengaruh seperti lingkungan, finansial, budaya membuat kita berbeda dalam berperilaku.
Menyatukan Persepsi
Setelah kita mengerti tentang diri kita sendiri, ada banyak hal yang akan kita pahami mulai dari hal yang kecil sampai hal yang membuat kita sendiri terkejut. Rahasia kehidupan tidaklah serumit apa yang kita bayangkan seperti konspirasi, politik, perang dagang dan lain-lainnya. Hal-hal rumit seperti itu hanya akan membuat pemikiran kita traveling ke banyak tempat dan tidak menyelesaikan masalah yang ada pada diri kita sendiri. Hal yang paling penting yang harus kita lakukan adalah mengungkap jati diri kita terlebih dahulu, sebab secara teknis bumi dan isinya dikendalikan oleh manusia yang merupakan spesies kamu sendiri. Jadi secara otomatis, dampak yang terjadi pada kehidupan di bumi memang didominasi oleh perilaku manusia. Cukup memposisikan diri kita sebagai mereka dengan kondisi yang sama, kita akan mengerti kenapa mereka berperilaku seperti itu.
Saat ini, kita mungkin sangat membenci perilaku para koruptor karena memakan uang rakyat. Yah wajar. Tapi pernahkah kita berpikir jika kita ada pada kondisi yang sama kita pasti tidak melakukan hal itu. Tidak akan ada tahu secara pasti dan kamu pun tidak akan tahu. Saat kamu melihat orang lain menangis berlebihan ketika ditinggal orang tuanya, saat itu kamu bisa mengatakan,”lebay banget, drama jadinya”. Mungkin kita hanya tidak tahu penyebabnya. Bisa jadi orang tuanya hanyalah satu-satunya orang yang perduli dan tidak sepertimu yang memiliki banyak teman yang perduli denganmu. Perilaku yang berbeda diakibatkan oleh kondisi latar belakang yang berbeda.
Menyatukan persepsi kita dengan orang lain, meskipun tidak semudah masak mie instan tapi cara itu sangat efektif untuk melihat sisi lain dari kehidupan yang bahkan sebenarnya kita tahu tapi tidak menyadarinya atau memang sengaja mengabaikannya.
Sumber :
https://www.simplypsychology.org/maslow.html
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Aktualisasi_diri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar