Satriawan - 6 Mei 2014
Satu Frekuensi Apakah kamu pernah merasa bahwa kamu tidak pernah cocok berteman dengan siapapun atau kamu pernah berpikir bahwa orang yang benar-benar kamu anggap sebagai teman hanya bisa dihitung dengan jari. Itu bukan salahmu, juga bukan salah mereka yang memang tak cocok denganmu. Hanya saja mungkin kalian tidak satu frekuensi. Apasih maksudnya satu frekuensi ?. Saat kita bertemu seseorang yang memiliki kesamaan dengan kita seperti hobi yang sama, kesukaan yang sama, atau bahkan perilaku yang sama akan membuat sensasi tersendiri untuk membuat kita nyaman berada di dekatnya. Saat berkomunikasi, banyak hal yang membuat isi pembicaraan begitu nyambung, dari sini kita sebut pertemanan satu frekuensi. Dalam bergaul kita sering membuat sebuah “image” agar orang lain menilai bahwa kita itu orang baik, keren atau gaul. Tapi yang terjadi adalah “image” itu tidak sampai kepada mereka, bahkan “image” yang kamu buat hanya seperti angin di laut, lewat tapi tak nampak. Biasanya ketika kita sedang membuat image di hadapan orang lain, kita cenderung tidak menjadi diri sendiri dan itu yang menjadi penilaian banyak orang bahwa pertemanan bukanlah sebuah kompetisi dan memang tidak ada nilai yang melekat pada setiap individu. Hal itu akan membuat frekuensi lmu menjadi buram dan membuat orang lain mengabaikanmu. Jadi tidak perlu melebihkan atau mengurangi karakter yang sudah kita miliki. Dalam satu kelompok pertemanan, kita sering melihat ada banyak varian tipe orang seperti humoris, ada yang pintar, ada yang konyol dan seterusnya. Mereka menempati posisinya masing-masing tanpa melebihkan atau mengurangi nilai yang mereka punya sebab varian itu lah yang membuat sebuah pertemanan menjadi lebih berwarna. Jika kalian memang pernah melihat sebuah kelompok yang isinya orang-orang tampan dan keren. Yah mungkin itu boyband dan jika semuanya cantik mungkin itu girlband. Meskipun memang pasti ada setidaknya satu dari sekian banyak kelompok pertemanan yang isinya memang orang-orang tampan, itu hanya kebetulan dari apa yang kita lihat tanpa memperhatikan varian asli yang mereka punya. Terkadang kita sendiri secara tak sadar membawa imajinasi film tentang persahabatan ke kehidupan nyata sehingga diri kita sering menuntut persahabatan yang indah dengan sedikit kekurangan. Di sisi lain, kita tidak pernah introspeksi diri mengapa kita sulit mencari frekuensi yang sama.
Menemukan Frekuensi Yang Tepat Menilai karakter dan sifat seseorang tidak akan pernah menemukan ukuran yang sama selama orang-orang yang menilai memiliki persepsi yang berbeda. Kamu bisa saja mendeklarasikan pernyataan bahwa kamu adalah pendengar yang baik, tapi orang-orang yang tidak menyukaimu belum tentu setuju atau mereka yang tidak tahu tentang dirimu juga tidak setuju. Jika kamu menyadari bahwa kamu mengerti tentang konsep dari frekuensi pertemanan, maka kamu lah yang mencari frekuensi itu. Tidak perlu menunggu orang lain mengerti barulah kamu menerima frekuensi itu, karena pada dasarnya lebih banyak dari kita yang ingin dimengerti dari pada harus mengerti orang lain. Saat kamu tahu bahwa orang lain tidak bisa memahami dirimu, maka kamu lah yang memahami orang itu. Saling menunggu untuk menerima sinyal bukanlah konsep yang tepat untuk suatu hubungan. Seperti SMS, tidak mungkin kedua nomor telepon hanya menunggu salah satu untuk menerima pesan. Setidaknya ada salah satu nomor yang mengirim dan satu sebagai penerima. Jadi, saat kamu merasa bahwa kamu sudah cukup dewasa untuk mengerti orang lain, maka jangan memaksakan diri untuk bersikap egois serta beranggapan bahwa,”aku juga ingin dimengerti”. Saya jadi teringat kata Paman Ben pada film Spiderman,”Kekuatan yang besar untuk tanggung jawab yang besar”. Saya sangat suka dengan kalimat itu. Makna ini sangat dalam, kita sering mengaku bahwa kita sudah dewasa dan di sisi lain kita menolak untuk mendapat tanggung jawab lebih. Di saat kamu merasa bahwa tingkat kedewasaan yang ada pada circle kamu tidak sesuai dengan kedewasaanmu, yasudah kamu yang harus mengerti mereka, tidak perlu memaksakan mereka untuk mengerti kamu. Tidak perlu merasa rugi, dan nikmati saja peranmu.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar