Minggu, 01 Agustus 2021

Memilih Jalan

Satriawan - 25 Juli 2014


Fase Dimana Kamu Membenci Banyak Orang dan Sistem Kehidupan

          Sampai saat ini sudahkah kalian merasa bahwa ada ketidakcocokan antara prinsip hidup kalian dengan sistem kehidupan yang ada. Umumnya saat kita melangkah untuk mendewasakan diri, kita mulai berpikir banyak tentang “hal yang seharusnya” dan yang kalian temukan adalah realita yang tidak sesuai. Di fase inilah kita mulai membenci sistem kehidupan, mulai dari aturan kehidupan, cara berpikir kebanyakan orang dan banyak hal. Pada akhirnya kita akan membenci banyak orang dengan segala perilaku mereka dan sistem yang mereka buat. Hal ini akan memusatkan pikiran kita untuk bertanya “kenapa hidup bisa seperti ini ?”.

     Melihat orang-orang miskin terlantar dan melihat orang kaya yang tertawa lepas. Hati kita tidak bisa menerima begitu saja dan berkata,”inilah hidup”. Melihat tradisi yang kalian anggap tidak masui akal, namun banyak orang tetap melakukan itu dan kita tidak bisa menerima itu dan berkata,”inilah kebudayaan”.

     Di usia kita yang masih muda, emosi kita sering mengalami cuaca ekstrem. Prinsip yang kita pegang adalah hal mutlak. Saat melihat kondisi yang berlawanan dengan prinsip atau keyakinan hidup kita, secara spontan kita akan menolak hal itu. Tidak seperti orang dewasa yang sudah matang, mereka berpikir dengan tenang dan banyak pertimbangan tentang baik dan buruk dari suatu hal, kemudian berpikir jauh ke depan untuk melihat akibat dari suatu perbuatan.

    Sampai saat dimana kita menerima banyak ketidaksesuaian, kita akan terus merasa gelisah tanpa ada jawaban apapun. Perlahan kita akan menerima satu-psatu-persatu jawaban dari semua pertanyaan-pertanyaan itu. Hingga pada akhirnya kita sampai pada titik dimana kita dapat memahami kata dari “inilah hidup”. Kita hanyalah manusia biasa yang hidup untuk menikmati proses kehidupan yang sudah kita pilih. Segala perilaku manusia yang hidup di dunia merupakan pilihan yang mereka buat. Hal paling tepat yang harus kalian lakukan adalah memilih kehidupan seperti apa yang ingin kalian jalani.


Tanggung Jawab Atau Hak Untuk Bahagia

     Memilih jalan hidup adalah langkah untuk mendewasakan diri ke level berikutnya. Dalam perjalanan itu kita memang pasti akan melihat adanya ketidakadilan, sistem yang salah, perilaku buruk dan segala hal yang tidak sesuai dengan prinsip kita. Tidaklah salah jika memilih jalan untuk menjadi seorang revolusioner untuk merubah sistem kehidupan yang ada, dan tidaklah juga salah jika kita memilih jalan untuk fokus pada kebahagiaan karena itu adalah hak kita sebagai manusia.

     Kita tidak perlu berpikir keras mana jalan yang terbaik yang harus kita pilih. Sesekali kita harus membuka hati untuk melihat kenyataan. Lihatlah bahwa kebahagiaan itu menghampiri semua orang begitupun penderitaan tidak mengecualikan siapapun. Kita sering tidak memperhatikan senyuman dari orang-orang hidup di pemukiman kumuh dan tidak memperhatikan kurangnya perhatian dari anak-anak dari orang tua yang banyak uang tapi sibuk bekerja.

     Berpetualang lah meskipun tidak jauh, sekedar untuk melihat sisi lain dari apa yang belum kita lihat. Dengarkan banyak cerita dari berbagai jenis orang yang kita temui. Setiap orang memiliki ukuran kebahagiaannya sendiri, jadi tidak perlu membandingkan si kaya dan si miskin. Jika kita merasa iba dengan seseorang dan kita mampu untuk menolong maka tolonglah, mungkin itu bagian dari tanggungjawab yang kamu miliki. Jika tidak mampu, cukup berpikir perantara Tuhan bukan cuma kamu, Tuhan akan mengirim orang yang cocok untuk menolongnya. Jika ada kesempatan untuk bahagia, ambillah kesempatan itu. Hanya saja perlu kita ingat bahwa hak kita dibatasi oleh hak orang lain.

     Percayalah bahwa jika kita bahagia, kita juga akan memberikan sensasi itu ke orang-orang disekitar kita. Begitupun jika kita hanya protes tentang kehidupan yang tidak akan pernah mencapai kata “benar”, kita hanya akan memprovokasi orang-orang disekitar kita. Fokuskan saja diri kita untuk berbuat kebaikan meskipun hanya sekedar memberikan senyum kepada orang lain.


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar